Rabu, 15 Agustus 2018

Ingatan

Perlahan tubuhku tenggelam dalam lautan ingatan, membuatku susah menghirup udara. Pelan-pelan aroma rindu menyeruak memenuhi ruang kecil di pernafasanku, sesuatu baru saja berhasil menarik bayang-bayang tawa mereka di hadapanku. Rupanya berasal dari karung besar yang sedang tenggelam bersamaku.

“Waktu tak merenggut kenangan, ia hanya menyembunyikan diam-diam.”

Dengan tertatih, aku menyeret sekarung kenangan itu dengan berenang. Ketika sampai di permukaan, karung itu kubuka, kulihat diriku yang sedang terbahak-bahak tanpa ingat luka membengkak terbang keluar dari karung itu. Kemudian, disusul wajah-wajah manusia yang selama hidupnya didedikasikan hanya untukku. Terbang, menjauh, lalu menghilang. Satu per satu kenangan melayang dari karung. Aku tersedu-sedu, kesekian kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar